Inilah Prediksi Bahaya Terbesar Pada Sistem Keamanan Di Tahun 2016

Inilah Prediksi Ancaman Terbesar pada Sistem Keamanan di Tahun 2016
Semakin berkembangnya teknologi, semakin banyak yg terbantu serta semakin simpel dalam mengoperasikan sesuatu. Namun dibalik semakin canggihnya sebuah teknologi, ada yg berusaha untuk memanfaatkan celah keamanan suatu perangkat, biar sanggup dimanipulasi atau bahkan dikendalikan secara jarak jauh.

Ilustrasi laptop yg terkunci (Kredit: Alamy)

Dikutip dari Wired, Minggu (3/1/2016), disebutkan bahwa tahun 2016 ini akan terdapat beberapa bahaya yg mengintai perangkat komputer atau gadget yg kita miliki. Nah kira-kira, apa saja bahaya yg mengintai di tahun 2016 ini?

Peretasan yg disertai dengan pemerasan

Aksi peretesan memang sudah tidak bisa dipungkiri lagi. Banyak korban yg ditimbulkan dari agresi peretesan, bahkan tidak menutup kemungkinan kerugian dari segi materi. Seorang peretas, atau bersahabat dipanggil hacker, biasanya selalu mencari cara untuk menemukan kelemahan sebuah perangkat atau situs, sehingga mereka mendapat hak selayaknya direktur pada perangkat atau situs yg disusupi. Dengan begitu, para peretas ini bebas untuk menggali serta mencuri informasi dari perangkat atau situs yg mereka susupi menyerupai foto pribadi, data penting, bahkan informasi kartu kredit.

Seperti kesoan yg menimpa salah satu situs kencan Ashley Madison pada bulan Agustus 2015 silam. Sekelompok peretas berhasil mencuri data-data para pengguna situs kencan Ashley Madison, yg jumlahnya lebih dari 10 juta pengguna, dimana di dalamnya pun terdapat informasi kartu kredit. Bahkan kabarnya, database yg berhasil dicuri tersebut diunggah oleh sekelompok peretas tersebut ke lembaga hacking serta diperjualbelikan. Dari informasi yg beredar, ukuran database yg dicuri oleh peretas tersebut mencapai 10GB. Bahkan kabarnyapolisi memperlihatkan imbalan senilai 5 miliar Rupiah bagi yg sanggup menemukan serta memperlihatkan informasi kelompok hacker situs Ashley Madison.

Serangan yg bisa merubah serta memanipulasi data

Aksi para pembobol sistem keamanan memang tidak diduga, alasannya mereka bisa hadir serta menyerang kapan saja. Tidak hanya sekali, namun berkali-kali serangan dikerahkan biar mereka bisa menembus sistem keamanan sebuah database perusahaan, untuk mencari serta mencuri data rahasia. Namun tidak hanya mencuri, mereka pun memanipulasi data yg berada dalam database.

Seperti memanipulasi data saham untuk mempermainkan harga, atau merubah data keuangan sebuah perusahaan demi kepentingan tertentu. Atau bisa saja memanipulasi kendali sebuah senjata dengan teknologi tinggi, sehingga disalahgunakan.

Kebangkitan zombie botnet pada perangkat Internet of Things (IoT)

Semakin berkembangnya teknologi, semakin mempermudah para penggunanya untuk terhubung dengan perangkat lainnya. Misal saja kendaraan beroda empat yg sanggup dikendalikan melalui smartphone, atau penggunaan smartwatch yg selalu terhubung pada smartphone, serta masih banyak lainnya.

Namun dari pengamatan beberapa peneliti, disebutkan bahwa pada tahun 2016 ini para zombie botnet akan hadir dalam jumlah yg sangat besar. Bukan tanpa alasan, para pengamat ini mengungkapkan bahwa para zombie botnet ini tidak tiba dari perangkat komputer, namun melalui perangkat yg terhubung dengan jaringan dunia maya. Misalnya smartphone, perangkat TV pintar, smartwatch, bahkan CCTV. Dengan jumlah yg sangat besar, bukan mustahil para zombie botnet ini sanggup melaksanakan serangan Distributed Denial of Service (DDoS) dalam waktu yg sangat cepat, demi melumpuhkan suatu situs, menyerupai situs perguran tinggi, sekolah, bank, bahkan situs pemerintahan.

Lebih banyaknya backdoor bertebaran

Tidak dipungkiri bahwa cara paling gampang untuk memasuki sebuah komputer ialah melalui backdoor. Masalah ini sudah ada dari awal dunia maya diperkenalkan. Biasanya backdoor ini disisipi pada sebuah aplikasi yg memperlihatkan iming-iming. Namun di zaman yg canggih sekarang, backdoor pun sanggup dipasangi pada sebuah situs, untuk mendapat kanal database dari situs tersebut.

Tidak hanya pada perangkat komputer, backdoor ini pun sanggup menyerang smartphone dengan sistem operasi Android. Seperti yg diberitakan pada November 2015 silam, dimana pada Software Development Kit (SDK) salah satu mesin pencari asal Tiongkok, Baidu, ditanami sebuah backdoor. Diberi nama Wormhole, para pakar kemanan menyebutkan bahwa backdoor ini sanggup melaksanakan beberapa agresi tanpa sepengetahuan pemilik smartphone, menyerupai melaksanakan panggilan, mengirim pesan singkat, menciptakan kontak baru, mengunduh serta mengunggah file, bahkan menempatkan aplikasi secara diam-diam.

Nah kira-kira itulah prediksi bahaya pada sistem keamanan yg akan terso di tahun 2016 ini. Semoga saja bahaya tersebut tidak mengahampiri ya, sehingga tidak ada kerugian yg timbul dari tindakan peretasan.

(ND/Wired/beritateknologi)

Artikel Terkait