Gangguan Internet Atau Internet Lemot Oktober 2018 ?

Pengguna Internet harus bersiap siap mengalami gangguan pada sambungan untuk 2 hari kedepan alasannya ada beberapa pemeliharaan.Server domain utama dan infrastruktur akan dimatikan sementara oleh perusahaan internet selama 2 hari kedepan.


Alasannya ialah bahwa mereka perlu mengubah kunci kriptografi yang melindungi Domain Name System (DNS), ini yang menerjemahkan nama domain, menyerupai ke alamat IP sehingga komputer sanggup membacanya. Dilansir dari laman Metro, Jumat (12/10/2018).

DNS ialah sebagai alamat di internet dan ini ialah kiprah ICANN untuk memastikannya tetap seaman mungkin. Sementara, system hirarkis yang dijelajahi oleh informasi digital ini dikenal sebagai zona akar yang dilayani oleh beberapa ratus server di lebih 130 lokasi seluruh dunia.

Makara secara teoritis, mustahil orang akan melihat internet mereka error alasannya selalu ada server lain yang bersedia mengambil alih jikalau ada gangguan ataupun dimatikan sementara. Hari ini juga tergantung pada Penyedia Layanan Internet (ISP) masing masing negara untuk memastikan mereka siap dengan sedikit duduk kasus pada internet.

"Ini ialah langkah penting dan kami mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa hal itu terjadi sebagai kelanjutan dari misi ICANN, yang memastikan DNS yang aman, stabil, dan tangguh" kata Ketua Dewan ICANN Cherine Chalaby.


"Tidak ada cara untuk memastikan sepenuhnya bahwa setiap operator jaringan akan mempunyai 'resolvers' yang dikonfigurasi dengan benar, namun jikalau hal-hal berjalan sesuai harapan, kami berharap sebagian besar mempunyai susukan ke zona root," tambahnya.

David Conrad, Chief Technology Officer ICANN menyampaikan bahwa setidaknya bebrapa operator di suatu kawasan di dunia yang tidak akan siap, semua yang dilakukan pada operator itu ialah memperbaiki masalahnya dengan matikan DNSSECvalidation, install kunci bari dan aktifkan DNSSEC dan pengguna akan kembali mempunyai konektivitas penuh.


Meskipun ini yang pertama kalinya terjadi, ICANN menyampaikan ini tidak akan menjadi yang terakhir. “ini ialah pertama kalinya, jadi tentu saja kami memastikan semua berjalan semulus mungkin, tetapi ketika kau melaksanakan lebih banyak rollover kunci dimasa depa, operator jaringan, ISP dan yang lainnya akan menjadi lebih terbiasa dengan ini” ucap Matt Larson, wakil presiden penelitian di ICANN dan tokoh pemimpin organisasi yang mengawasi rollover kunci kriptografi.


Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pun buka bunyi terkait hal ini. Plt Kepala Biro Humas Kemkominfo, Ferdinandus Setu memberikan bahwa masyarakat tak perlu risau terkait dengan gosip tersebut. Pergantian root server ICANN ini telah diantisipasi oleh pengelola nama domain di seluruh dunia semenjak 2 tahun lalu.

Meski begitu, pihak Kemkominfo mengimbau khususnya para Internet Service Provider (ISP) di Indonesia yang belum memakai DNS Resolver terbaru supaya tetap waspada. Hal ini supaya pergantian root server ICANN tidak berpotensi merugikan para pelanggan ISP.

Lantas, apakah seluruh ISP di Indonesia sudah memakai DNS Resolver yang baru? Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Jamalul Izza menyampaikan bahwa seluruh anggota di asosiasinya telah memperbaharui DNS Resolver. Makara ia menjamin internet di Indonesia tak akan lumpuh selama 48 jam menyerupai yang dikhawatirkan.

"Tidak perlu khawatir. Anggota kami sudah memperbaharui DNS Resolver. Makara gak perlu ada yang dikhawatirkan," jelasnya melalui pesan singkat, Sabtu (13/10).

Terlepas itu, berdasarkan ICANN pemeliharaan ini perlu dilakukan guna menghindari serangan siber yang belakangan marak terjadi. Dalam pernyataannya, regulator komunikasi CRA mengatakan, pemeliharaan jaringan internet global ini diharapkan guna memastikan keamanan, stabilitas, dan ketangguhan DNS.

"Untuk lebih jelasnya, beberapa pengguna internet mungkin bakal terpengaruh jikalau operator jaringan atau penyedia layanan internet (ISP) belum siap untuk perubahan ini. Dampak ini sanggup dihindari dengan mengaktifkan ekstensi keamanan sistem yang sesuai," kata ICANN



references by okezone, merdeka

Artikel Terkait