JAKARTA -- Satelit Indonesia yg dikembangkan Lembaga Penerbangan serta Antariksa Nasional (LAPAN), LAPAN A2/Orari gres saja dilepaskan bersama dengan lima satelit lain, Senin (28/9). Orari dilepaskan dengan menunggani Polar Satellite Launch Vehicle (PSLV-C30) milik India dari Satish Dhawan Space Centre di Sriharikota.
Dikutip situs khusus membahas ihwal luar angkasa, space.skyrocket.de, LAPAN A2 yakni mikrosatelit yg dibentuk menurut satelit pertama LAPAN, Tubsat yg dilepaskan 2007 lalu. Tubsat dibentuk di Jerman sementara LAPAN A2 dibentuk sepenuhnya di Indonesia dengan memakai konsultan dari Jerman.
Orari membawa Automatic Identification System (AIS) untuk mengidentifikasi kapal-kapal di perairan Indonesia. Orari pun membawa camera untuk merekam video dengan pembesaran tiga kali lebih luas dari Tubsat.
Menurut situs LAPAN, tujuan utama pembuatan satelit ini yakni untuk mitigasi bencana.
LAPAN A2 ini membawa muatan untuk administrasi bencana. Muatannya berupa sistem radio komunikasi amatir.
Struktur satelit serta subsistemnya banyak sama dengan adik Orari, Satelit LAPAN A3. Muatan untuk observasi Bumi dari LAPAN A2 terdiri dari camera video (Kappa PAL) untuk cakupan radius 80 km lebar tanah serta Kappa HDTV untuk observasi video beresolusi tinggi dengan cakupan dasar 11 x 6 km per frame video.
LAPAN A2 pun membawa muatan pengulang bunyi serta repeater APRS untuk komunikasi Organisation for Amateur Radio Indonesia (ORARI) selama bencana. Satelit ini melayg di bersahabat orbit ekuatorial di 8-10 derajat bersahabat orbit sirkular. Orbit ini akan menciptakan satelit mengelilingi Indonesia selama 14 kali dalam sehari.(republika)