Ans | Aeronautical Navigation System

Prinsip-prinsip dasar navigasi udara identik dengan navigasi umum, yg mencakup proses perencanaan, merekam, serta mengendalikan pergerakan dari satu tempat ke tempat lain. Navigasi udara yg sukses melibatkan piloting pesawat terbang dari tempat ke tempat tanpa tersesat, melanggar aturan yg berlaku untuk pesawat, atau membahayakan keselamatan.



Navigasi Udara berbeda dari sajian perjalanan permukaan dalam beberapa cara; wisata Pesawat dengan berkecepatan relatif tinggi, menyisakan sedikit waktu untuk menghitung posisi mereka pada rute.

Pesawat biasanya tidak bisa berhenti di udara untuk memastikan posisi mereka di waktu luang. Yang aman-dibatasi oleh jumlah materi bakar yg mereka bawa; Dimana bisa tersesat atau kehabisan materi bakar, maka cukup menunggu penyelamatan.




En-Route Planning

Penyesuaian posisi pesawat terbang untuk mengimbangi pedoman angin tegak lurus ke trek tanah
Langkah pertama Navigasi tetapkan Tujuannya. Pilot merencanakan penerbangan di bawah VFR (Visual Flight Rules) serta IFR (Instrument Flight Rules) biasanya akan memakai Grafik Aeronautika tempat tujuan khusus untuk dipakai Pilot.


Peta Jeppesen menggambarkan wilayah udara dengan data lengkap, Radio alat bantu navigasi serta lapangan udara, serta ancaman untuk terbang menyerupai gunung, tiang radio tinggi, dll.  Cukup rinci tanah - kota, jalan, tempat berhutan - untuk membantu NAVIGASI VISUAL.

Instrumen Flight Rules (IFR) Planning

Navigasi menyerupai dengan Visual Flight Rules (VFR) perencanaan penerbangan kecuali bahwa kiprah umumnya dibentuk sederhana dengan memakai grafik khusus yg mengatakan IFR rute dari beacon untuk sinyal dengan ketinggian kondusif terendah (LSALT), Bearing (di kedua arah) serta jarak ditandai untuk setiap rute.

Pilot sanggup terbang pada rute lain tetapi mereka kemudian harus melaksanakan semua perhitungan sendiri dengan perhitungan LSALT menso yg paling sulit.

Pilot kemudian perlu melihat cuaca serta minimum spesifikasi untuk mendarat di bandara tujuan serta persyaratan alternatif.

Pilot pun harus mematuhi semua aturan termasuk kemampuan aturan memakai pendekatan Instrumen tertentu.


Dalam Penerbangan

Dalam penerbangan, pilot bersusah payah untuk tetap merencanakan, bila tidak tersesat terlalu mudah. Terutama berlaku bila terbang di meserta gelap atau lebih berbentuk. Bahwa pilot harus tetap berpegang pada Heading dihitung, ketinggian serta berkecepatan seakurat mungkin, kecuali terbang di bawah peraturan penerbangan visual.

Penglihatan Pilot harus secara teratur ketimbang tanah dengan peta, (Pemanduan) untuk memastikan bahwa trek sesertag diikuti meskipun adaptasi umumnya dihitung serta direncanakan. Pilot akan terbang untuk beberapa waktu menyerupai yg direncanakan ke titik di mana fitur di tanah gampang dikenali.

Jika angin berbeda dari yg dimaksudkan, pilot harus menyesuaikan, Ini tidak dilakukan oleh dugaan, tapi dengan perhitungan - sering memakai 1 dalam 60 aturan.

Misalnya,
Kesalahan dua gelar pada tahap setengah jalan sanggup diperbaiki dengan menyesuaikan pos oleh empat derajat cara lain untuk datang di posisi selesai dari kaki. Ini pun merupakan titik untuk menilai kembali asumsi waktu untuk kaki. Seorang pilot yg baik akan menso ahli menerapkan banyak sekali teknik untuk tetap di trek.

Flight Navigator

Navigator Penerbangan Sipil ( 'Navigator Pesawat' atau 'Navigator Penerbangan'), yg bekerja pada pesawat yg lebih tua, biasanya antara akhir-1910-an serta 1970-an. Awak, kasertag-kasertag dua awak navigasi untuk beberapa penerbangan, bertanggung jawab untuk navigasi perjalanan, termasuk perhitungan mati serta navigasi langit.







































Artikel Terkait