Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri aeronautics-transponder. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri aeronautics-transponder. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Aeronautics Transponder

Transponder (Transmitter-Responder disingkat XPDR, XPNDR, TPDR atau TP) - Perangkat elektronik yg menghasilkan Respon saat mendapatkan Frekuensi Radio Interogasi.

Pesawat mempunyai Transponder untuk membantu mengidentifikasi mereka pada radar kontrol kemudian lintas udara serta sistem menghindari ukiran telah dikembangkan untuk memakai transmisi transponder sebagai alat mendeteksi pesawat beresiko bertabrakan satu sama lain.





















Secondary Surveillance Radar  ( SSR )

"SEKUNDER" untuk membedakannya dari "Radar Primer" yg bekerja secara pasif mencerminkan sinyal radio dari pesawat. Radar Primer menentukan range serta bearing untuk sasaran dengan ketepatan cukup tinggi, tetapi tidak sanggup menentukan sasaran hebat Elevasi (Ketinggian) kecuali jarak dekat.


SSR menggunakan transponder aktif (Beacon) untuk mengirimkan respon terhadap interogasi oleh Radar Sekunder. Tanggapan ini paling sering meliputi tekanan ketinggian pesawat serta 4 digit oktal Identifier.

Difinisi Transponder

Radar memutuskan bahwa sehabis mendapatkan sinyal yg ditunjuk akan memancarkan sinyal radio sendiri serta yg dipakai untuk deteksi, identifikasi, serta lokasi objek serta satelit untuk memberikan sinyal komunikasi.

Siklus khas Interogasi serta Balasan antara stasiun Radar Darat serta pesawat. Interogator Radar Sekunder mentransmisikan Frame Interogasi ( Uplink - 1,03 GHz ) ke pesawat serta pesawat mentransmisikan akhir Frame ( Downlink - 1,09 GHz ) sehabis mendapatkan Frame Interogasi.























OPERASI

Pilot diminta untuk SQUAWK KODE yg diberikan oleh ATC, Contoh. memakai frase menyerupai "Cessna 123AB, mengomel 1234". Pilot kemudian menentukan kode 1234 pada transponder nya serta tampil jalur penerbangan padaa tampilan Radar ATC akan kebenaran IDENTITAS nya.

Radar Primer umumnya memperlihatkan Bearing serta Posisi banyak sekali Informasi, tetapi tidak mempunyai Informasi ketinggian, Transponder Modus C serta Modus S melaporkan ketinggian. Beberapa Altimeter yg mempunyai "Built in Encoder" akan modifikasi Kode Gray, Disebut instruksi Gillham, dipakai untuk memberikan Informasi Ketinggian Transponder.


Tanpa pelaporan ketinggian, ATC tidak mempunyai tampilan Informasi Ketinggian Akurat, serta bergantung pada ketinggian yg dilaporkan pilot melalui Radio. Sistem penghindaran tabrakan kemudian lintas (TCAS) dipasang pada beberapa pesawat untuk keperluan informasi ketinggian.

Sekitar wilayah udara sibuk ada persyaratan bahwa semua pesawat disokong dengan pelaporan ketinggian- Modus C atau Mode S Transponder.

Transponder Modus serta Kode
Mode-A
Kasertagdisebut sebagai modus 3 / A. Modus sipil A identik dengan militer Modus 3. Modus A merespon sinyal interogasi ATC dengan instruksi transponder yg ditetapkan oleh pilot.

Mode-C
Mengacu pesawat disokong dengan encoder ketinggian serta altimeter. Dengan Mode C, ATC akan benar-benar melihat ketinggian tingkat penerbangan pada tampilan radar mereka jikalau transponder yg beroperasi di Mode C atau Mode "ALT" (ketinggian).

Mode-S
Platform untuk banyak sekali aplikasi lain, seperti
  —  Traffic Service Information (TIS)
  —  Graphic Layanan Cuaca
  —  Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B)

ADS-B, Pesawat terpola menyiarkan Identifikasi, Posisi, serta Ketinggian. Modus-S memperlihatkan peningkatan kualitas pengawasan, pesawat diskrit menangani fungsi, serta kemampuan digital.

"MODE SELECT", Hanya pesawat tertentu akan menanggapi Interogasi Radar. Selama pesawat mempunyai instruksi alamat unik (ICAO). Teknik ini menyediakan kemampuan pengawasan ditingkatkan serta memakai alamat diskrit memungkinkan pertukaran informasi antara stasiun radar darat serta pesawat yg membentuk Data Link.


Pesawat tidak hanya mengirimkan data ke (ATC) serta pun pesawat lain, tetapi mereka pun dinyiarkan beberapa data. Transponder modus S yg kompatibel dengan transmisi Modus C sinyal, serta mempunyai kemampuan untuk melaporkan di sedikit demi sedikit setiap 25 kaki.

Sinyal modus-S yg dikirim oleh transponder pesawat, hanya format data downlink dibahas. Mode-S bingkai Downlink berisi pembukaan serta blok data. Pulse-Posisi Modulation (PPM) dipakai untuk mengirim frame pada 1,09 GHz.











Oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), lima bit pertama dari frame modus-S memperlihatkan jenisnya (DF0 ke DF-31). Selain itu, bit pertama dari blok data mewakili panjang dari frame, bit1 = 0 (DF0 ke DF15) kependekan blok data 56-bit serta bit1 = 1 (DF16 ke DF-31) kependekan blok data 112-bit. Karena tingkat data downlink modus-S yaitu 1Mbps, total panjang setiap frame yaitu 64μs atau 120μs.



IDENT

Transponder Modus A, C, serta S meliputi tombol "IDENT", mengaktifkan sedikit khusus pada mode A akhir dikenal sebagai IDENT, kependekan dari "mengidentifikasi". Ketika peralatan radar darat mendapatkan bit IDENT, menghasilkan blip pesawat "Mekar" pada lingkup Radar. Ini sering dipakai oleh controller untuk mencari pesawat antara lain dengan meminta fungsi ident dari pilot, misalnya, "Cessna 123AB, mengomel 1234 serta ident".

Kode Transponder

Kode Transponder empat digit angka dipancarkan oleh transponder di pesawat dalam menanggapi Radar Surveillance sinyal interogasi sekunder untuk membantu pengendali kemudian lintas udara di pemisah kemudian lintas. Sebuah instruksi transponder DISKRIT (Mengomel) ditugaskan oleh pengendali kemudian lintas udara untuk secara unik mengidentifikasi sebuah pesawat.

Squawk instruksi - Angka oktal empat digit; pada transponder membaca dari nol hingga tujuh (Oktal), Inklusif. Kaprikornus mengomel terendah yaitu 0000 serta yg tertinggi yaitu 7777. Empat digit oktal sanggup mewakili hingga 4096 instruksi yg berbeda, yg mengapa transponder tersebut sering disebut "4096 kode transponder"

Squawk Codes
  —  1200  Visual Flight Rules (VFR)
  —  1202  Gliders
  —  7500  Hijack
  —  7600  Communications Failure
  —  7700  Emergency
  —  7777  Military Intercept Code


[  1.09 GHz Mode-S Receiver and VHF Radar Antenna - Dabin Zhang
[  All About MODE S Transponder
[  ATC Transponder and ACAS Ground Testing
[  Transponder Use by Aircraft On Airport Movement Areas
[  Transponder Use - IVAO
[  Understanding Mode-S Technology




Atc | Air Traffic Control

ATC - Air Traffic Controller - Pemandu Lalu Lintas Udara 
Profesi yg memperlihatkan layanan pengaturan kemudian lintas di udara untuk
  —  Mencegah antar pesawat terlalu bersahabat satu sama lain
  —  Mencegah ukiran antar pesawat udara
  —  Pesawat udara dengan rintangan yg ada di sekitarnya selama beroperasi.



ATC - Berperan dalam pengaturan kelancaran arus kemudian lintas, membantu pilot dalam mengendalikan keadaan darurat, memperlihatkan informasi yg dibutuhkan pilot seperti
  —  Informasi Cuaca
  —  Informasi Navigasi Penerbangan
  —  Informasi Lalu-lintas Udara

ATC - Rekan terdekat pilot selama di udara, tugas ATC sangat besar dalam tercapainya tujuan penerbangan.

Semua acara pesawat di dalam Manoeuvring Area diharuskan menerima mandat terlebih dahulu dari ATC, yg kemudian ATC akan memperlihatkan informasi, instruksi, clearance/mandat kepada pilot sehingga tercapai tujuan keselamatan penerbangan,




















ATC - Merupakan salah satu media strategis untuk menjaga kedaulatan suatu wilayah/suatu negara.  Berdasarkan persyaratan dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

[  Aeronautics Transponder

Operasi ATC dilakukan baik dalam bahasa Inggris atau bahasa yg dipakai oleh stasiun di tanah. Dalam prakteknya, bahasa orisinil untuk daerah biasanya digunakan, Namun, bahasa Inggris harus dipakai atas permintaan.















Tujuan Pelayanan Lalu Lintas Udara

Tujuan pelayanan kemudian lintas udara yg diberikan oleh ATC menurut Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS) bab 170.
  —  Mencegah ukiran antarpesawat.
  —  Mencegah ukiran antarpesawat di area pergerakan rintangan di area tersebut.
  —  Mempercepat serta mempertahankan pergerakan kemudian lintas udara.
  —  Memberikan saran serta informasi yg berkhasiat untuk keselamatan 
         serta efisiensi pengaturan kemudian lintas udara.
  —  Memberitahukan kepada organisasi yg berwenang dalam pencarian pesawat 
        yg memerlukan pencarian serta derma sesuai dengan organisasi 
        yg dipersyaratkan.


5 Objective of ATS dalam dokumen ICAO ANNEX 11 
Tentang Air Traffic Service 
  —  Prevent collisions between aircraft;
  —  Prevent collisions between aircraft on the manoeuvring area 
        and obstructions on that area;
  —  Expedite and maintain an orderly flow of air traffic;
  —  Provide advice and information useful for the safe and efficient conduct of flights;
  —  Notify appropriate organizations regarding aircraft in need of search and rescue aid, 
         and assist such organizations as required.

3 (tiga) Pelayanan Lalu Lintas Udara

 1.  Pelayanan Pengendalian Lalu Lintas Udara 
      (Air Traffic Control Service)
      Memberikan layanan
       —  Air Traffic Control Service
       —  Flight Information Service
       —  Alerting Service
      Pada ruang udara terkontrol (Controlled Airspace)
      Terbagi menso 3 (tiga) bab yaitu:

   1.A.  Aerodrome Control Service (ADC)
            Yang diperuntukkan bagi pesawat terbang yg beroperasi atau berada di bandar udara serta sekitarnya (Vicinity of Aerodrome) ibarat take off, landing, taxiing, serta yg berada di daerah manoeuvring area, yg dilakukan di menara pengawas (control tower). Unit yg bertanggung jawab memperlihatkan pelayanan ini disebut Aerodrome Control Tower (ADC).

   1.B.  Approach Control Service (APP)
            Yang diberikan kepada pesawat yg berada di ruang udara sekitar bandar udara, baik yg sesertag melaksanakan pendekatan maupun yg gres berangkat, terutama bagi penerbangan yg beroperasi terbang instrumen yaitu suatu penerbangan yg mengikuti hukum penerbangan instrumen atau dikenal dengan Instrument Flight Rule (IFR). Unit yg bertanggung jawab memperlihatkan pelayanan ini disebut Approach Control Office (APP).

   1.C.  Area Control Service (ACC)
            Yang diberikan kepada penerbang yg sesertag menjelajah (en-route flight) terutama yg termasuk penerbangan terkontrol (Controlled Flights). Unit yg bertanggung jawab memperlihatkan pelayanan ini disebut Area Control Centre (ACC).

 2.  Pelayanan Informasi Penerbangan
      (Flight Information Service)
Flight Information Service yaitu pelayanan yg dilakukan dengan memperlihatkan info serta informasi yg berkhasiat serta bermanfaat untuk keselamatan, keamanan, serta efisiensi bagi penerbangan.

 3.  Pelayanan keadaan darurat
      (Alerting Service)
Pelayanan keadaan darurat yaitu pelayanan yg dilakukan dengan memberitahukan instansi terkait yg tepat, mengenai pesawat udara yg membutuhkan derma search and rescue unit serta membantu instansi tersebut, apabila diperlukan.