Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri marker-beacon-on-ils. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri marker-beacon-on-ils. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Dme | Distance Measurement Equipment

Peralatan Distance Measuring (DME) - Teknologi radio navigasi berbasis transponder yg mengukur kemiringan kisaran jarak dengan waktu delay propagasi VHF atau UHF sinyal radio. Setiap kali DME digabungkan dengan VOR atau ILS, maka secara otomatis ditampilkan oleh pemilihan VOR atau frekuensi ILS. Jika tidak, menyerupai di TACAN, frekuensi DME harus secara khusus diatur.






















Transponder Radio yg memungkinkan mengetahui jarak dari pesawat ke stasiun. Mengukur waktu yg dihabiskan oleh  sinyal radio UHF (Ultra High Frequency) untuk melaksanakan perjalanan antara Beacon serta Pesawat. Lebih tepatnya, mengukur rentang miring, yaitu sisi miring dari segitiga diwakili oleh ketinggian pesawat serta jarak antara antena radar serta pesawat terbang track tanah.

Dalam rujukan ini jarak DME yakni 123.4 NM

Didefinisikan sebagai rambu navigasi, biasanya ditambah dengan sebuah mercusuar VOR, untuk memungkinkan pesawat untuk mengukur posisi mereka relatif terhadap beacon itu. Pesawat mengirimkan sinyal yg dikirim kembali sesudah penundaan tetap dengan peralatan tanah DME.

Sebuah pesawat sanggup menghitung jarak ke beacon dari keterlambatan sinyal dirasakan oleh peralatan DME pesawat ini memakai berkecepatan cahaya.

Distance Measuring Equipment (DME) didefinisikan sebagai kombinasi dari tanah serta peralatan udara yg menawarkan banyak sekali miring terus menerus jarak-dari-stasiun pembacaan dengan mengukur selang waktu dari sinyal yg dipancarkan oleh pesawat untuk stasiun serta menjawab kembali.

DME pun sanggup menawarkan ground speed serta waktu-ke-stasiun readouts oleh diferensiasi.



OPERATION

Pesawat penggunaan DME untuk memilih jarak mereka dari transponder darat dengan mengirim serta mendapatkan pasangan pulsa - dua pulsa durasi tetap serta pemisahan. Stasiun tanah biasanya collocated dengan VOR atau localizers milik sistem ILS.

Sistem Transponder DME khas untuk en-route atau Navigasi terminal akan mempunyai 1 kW output puncak pulsa pada jalan masuk UHF yg ditetapkan.

DME daya rendah sanggup collocated dengan ILS glide slope antena instalasi di mana ia menyediakan jarak yg akurat untuk touchdown fungsi, menyerupai dengan yg lain oleh ILS marker beacon.

Sistem DME terdiri UHF Pemancar / Penerima (Interogator) di pesawat serta UHF Receiver / Transmitter (Transponder) di tanah.


CARA KERJA

Pesawat menginterogasi transponder tanah dengan serangkaian pulsa-pasang (interogasi) serta, sesudah waktu tunda yg sempurna (biasanya 50 mikrodetik), stasiun tanah akhir dengan urutan identik pulsa-pasang. DME akseptor dalam pencarian pesawat akhir pulsa-pasangan (X-mode = 12 mikrodetik spasi) dengan interval yg benar serta pola membalas pola interogasi aslinya.

Pulse-Pasangan yg tidak bertepatan dengan pola interogasi pesawat individu contohnya tidak sinkron, yg disebut sebagai Filler Pulsa-pasang, atau squitter.

Juga, akhir untuk pesawat lain yg alasannya yakni itu Non-Sinkron pun muncul sebagai Squitter.

TRACK MODE - Kurang dari 30 interogasi Pulse-pasang per detik, sebagai rata-rata jumlah pulsa di SEARCH serta TRACK terbatas max 30 pasang pulsa per detik.

Interogator Pesawat ke stasiun DME sesudah berterus terangi urutan akhir pulsa tertentu mempunyai jarak yg sama dengan urutan interogasi asli. Setelah Receiver terkunci, itu mempunyai jendela sempit di mana untuk mencari gema serta sanggup mempertahankan kunci.

























Sinyal Radio berlangsung sekitar 12,36 mikrodetik untuk perjalanan 1 mil bahari (1.852 m) ke sasaran serta kembali-pun disebut sebagai radar-mil. Perbedaan waktu antara interogasi serta balasan, minus 50 mikrodetik tanah transponder delay, diukur dengan sirkuit waktu interogator serta dikonversi ke pengukuran jarak (range miring), dalam mil laut, lalu ditampilkan pada tampilan kokpit DME.

Rumus jarak, jarak = tingkat * waktu, dipakai oleh akseptor DME untuk menghitung jarak dari stasiun tanah DME. Tingkat dalam perhitungan yakni berkecepatan pulsa radio, yg merupakan berkecepatan cahaya (sekitar 300.000.000 m / s atau 186.000 mil / s). Waktu dalam perhitungan yakni (total waktu - 50μs) / 2.



[. 415SE Distance Measuring Equipment
[. Distance Measuring Equipment Accuracy
[. Distance Measuring Equipment
[. DME 2000 - AZIMUT
[. Lecture-5 Distance Measuring Equipment
[  New Distance Measuring Equipment
[. Notes on Distance Measuring Equipment
[. Testing of DME/TACAN Ground Stations


Ils | Instrument Landing System

Instrument Landing System (ILS) - Didefinisikan sebagai dukungan pendekatan presisi landasan pacu menurut dua balok radio yg bantu-membantu menawarkan pilot dengan baik bimbingan vertikal serta horizontal selama pendekatan untuk mendarat. Memungkinkan pesawat untuk mendaratkan pesawat pada landasan pesawat.



Jika pilot tidak bisa untuk membangun kontak visual dengan landasan. Dilakukan dengan cara ditransmisikan Sinyal Radio. Ini didefinisikan oleh International Telecommunication Union sebagai layanan yg disediakan oleh stasiun sebagai berikut:



---  Sistem Navigasi Radio yg menyediakan pesawat dengan bimbingan HORIZONTAL serta VERTICAL sebelum serta selama pendaratan serta, pada titik-titik tetap tertentu, memperlihatkan jarak ke Titik Referensi Pendaratan




Instrument Landing System ... Transmitter
108,10 MHz serta 111,95 MHz





Localizer
Frekuensi Carrier berkisar antara 108,10 MHz serta 111,95 MHz (Dengan 100 kHz pertama digit desimal, so 108.10, 108.15, 108.30, dll, Frekuensi LOC serta tidak dipakai untuk tujuan lain). Sebuah localizer (LOC, atau LLZ hingga ICAO standardisasi ialah array antenna biasanya terletak di luar simpulan pendekatan landasan pacu serta umumnya terdiri dari beberapa pasang Antena Directional.

Glide Slope
Tetap berpusat pada tampilan untuk memastikan pesawat mengikuti jalur luncur sekitar 3 ° di atas (permukaan tanah) untuk tetap berada di atas penghalang serta mencapai landasan pada titik touchdown yg sempurna (yaitu , menawarkan panduan vertikal). Dapat terindickasikan paserta Indikator Pesawat.

Navigasi Radio harus menawarkan akurasi tertentu (ditetapkan oleh Standar Internasional CAST / ICAO) untuk memastikan organisasi penerbangan menerapkan Inspeksi berkala menilik parameter kritis yg disokong pada pesawat untuk mengkalibrasi serta sertifikasi ILS presisi.


OPERASI

Sistem Instrumen pendaratan beroperasi sebagai sistem pendekatan instrumen berbasis darat yg menyediakan Lateral yg presisi serta panduan Vertikal untuk pesawat terbang mendekati serta mendarat di landasan pendaratan, memakai kombinasi Sinyal Radio.


Kombinasi Sinyal Radio.dapat di Lihat / Indikasikan kalau terso pergeseran dalam hal ini tidak "ON TRACK" dikarenakan sesuatu hal.  Precision Approach Path Indicators (PAPI) pada Landasan pendaratan yg sanggup dilihat secara konkret akan terso pergeseran atau tidak.

Indikasi kalau pesawat telah melintasi beberapa titik Referensi / Marker Seperti :

   -  OUTER    Marker
   -  MIDDLE  Marker
   -  INNER     Marker

[  Marker Beacon on ILS

Banyak kasus, Intensitas tinggi array pencahayaan untuk mengaktifkan pendaratan yg kondusif selama Kondisi Instrumen Meteorologi (IMC), menyerupai langit-langit rendah atau jarak pansertag yg kurang alasannya kabut, hujan, atau salju.

Katagori Visual yg di pakai sebagai Referesi Pendaratan.
  -  CATAGORY - I
  -  CATAGORY - II
  -  CATAGORY - III

Prosedur Grafik pendekatan Instrumen (atau 'Piring Pendekatan') diterbitkan untuk masing-masing pendekatan ILS untuk menawarkan informasi yg diharapkan untuk terbang ILS dalam Aturan Penerbangan Instrumen (IFR). Sebuah grafik termasuk Frekuensi Radio yg dipakai oleh komponen ILS atau navaids serta persyaratan visibilitas minimum yg ditentukan.



























[  EASA Instrument Landing System
[  ILS 420 Instrument Landing System - THALES
[  ILS and Ancillary Electronic Component
[  Instrument Landing System - ANPC
[  Instrument Landing System - Gold Coast
[  Instrument Landing System - William S. Greenwell
[  Instrument Landing System
[  Introduction to Instrument Landing System 


Mengenal Instrument Landing System

Instrument Landing System (ILS) - Memungkinkan pesawat untuk mendarat pada landasan, bila pilot tidak bisa untuk membangun kontak visual dengan landasan. Hal ini dilakukan dengan cara mentransmisikan sinyal radio dari bumi serta akan diterima oleh pesawat terbang sesuai dengan yg dipilih. Landasan akan mentransmisikan sinyal pada frekuensi tertentu antara 108,10 MHz - 111,95 MHz.






























Pilot melaksanakan pemilihan frekuensi pada ILS selektor panel yg tertera pada peta penerbangan JEPPESEN CHART ) serta ada kesesuaian dengan nya.



Sinyal yg diterima pesawat terbang oleh Penerima LOCALIZER. Skema blok sederhana dari Penerima Onboard sinyal localizer akan ditampilkan. Penerima Localizer serta Penerima VOR membentuk satu kesatuan.

Sinyal Localizer meluncurkan Indikator Vertikal disebut Track Bar (TB). Pendekatan final tidak terso pergeseran dari Selatan ke Utara,

Pesawat terbang ke arah barat dari sumbu landasan pacu terletak di tempat termodulasi pada 90 Hz, maka Track Bar dibelokkan ke sisi kanan.

Sebaliknya, bila pesawat diposisikan timur dari sumbu landasan ini, 150 Hz sinyal termodulasi mengakibatkan jalur kafetaria untuk bersandar ke sisi kanan. Di tempat persimpangan, kedua sinyal menghipnotis track bar, mengakibatkan hingga batas tertentu defleksi ke arah sinyal kuat. 

Kaprikornus pesawat terbang kira-kira di sumbu pendekatan bersandar keluar sebagian ke kanan, trek kafetaria akan membelokkan sedikit ke kiri. Ini memperlihatkan koreksi yg diharapkan ke kiri.

Di titik di mana kedua sinyal 90 Hz serta 150 Hz mempunyai intensitas yg sama, kafetaria di tengah. Yang berarti bahwa pesawat berada persis dalam pendekatan sumbu landasan.

Visual Glide Slope Indicator (VGSI) - Perangkat dasar yg memakai lampu untuk membantu pilot mendaratkan pesawat di bandara.

Lampu memilih jalur pendekatan vertikal selama pendekatan final untuk landasan pacu serta sanggup membantu pilot memilih apakah pesawat terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk pendaratan optimal.

[  Marker Beacon on ILS

Approach On Left


Jika pesawat itu timur diposisikan dari sumbu landasan ini, 150 Hz sinyal termodulasi mengakibatkan jalur kafetaria untuk bersandar ke sisi kanan. Di tempat persimpangan, kedua sinyal menghipnotis TB, yg mengakibatkan hingga batas tertentu defleksi ke arah sinyal kuat.

Kaprikornus bila sebuah pesawat terbang kira-kira di sumbu pendekatan bersandar keluar sebagian ke kanan, trek kafetaria akan membelokkan sedikit ke kiri. Ini memperlihatkan koreksi yg diharapkan ke kiri. Di titik di mana kedua sinyal 90 Hz serta 150 Hz mempunyai intensitas yg sama, lagu kafetaria di tengah. Yang berarti bahwa pesawat berada persis dalam pendekatan sumbu.

Approach On Right


Track Bar dipakai bersama dengan VOR, Ramping dari 10 ° ke satu atau sisi lain dari sinyal mengakibatkan defleksi penuh indikator. Jika pointer yg sama dipakai sebagai indikator dari localizer ILS, defleksi penuh akan diinduksi pengalihan 2,5 ° dari sentra balok localizer ini.

Oleh alasannya yaitu Sensitivitas TB yg kira-kira empat kali lebih besar dalam fungsi sebagai indikator dari localizer menyerupai pada indikasi informasi dari VOR.

Approach On Centre


Hal bahwa Flag NAV merah muncul di bab kanan atas indikator ILS, merupakan sinyal yg terlalu lemah atau di luar jangkauan peserta serta untuk alasan itu defleksi pointer tidak sanggup dianggap akurat. Pointer Vertikal akan kembali ke posisi netral, yg berarti ke sentra Indikator.

Tampilan sesaat Flag NAV, penyimpangan singkat dari TB, atau kedua kasus terso sekaligus sanggup terso dalam kasus bahwa sebuah pesawat terbang antara antena peserta serta pemancar, atau hambatan lainnya masuk ke jalan mereka.

Approach Out-of-Signal



PENERIMA GLIDE-SLOPE

Sinyal Glide Slope pada pesawat yg diterima melalui Antena UHF. Dalam Avionik Modern Kontrol untuk Receiver, ini dikombinasikan dengan Kontrol VOR, sehingga frekuensi yg sempurna dari Beacon Glide Slope disetel secara otomatis pada ketika ketika Frekuensi Localizer dipilih.

Sinyal Glide Slope menempatkan Pointer Horizontal Glide Slope dalam operasi yg memotong TB, Indikator ini mempunyai Flag GS yg tampil setiap kali Snyal Glide Slope Beacon terlalu lemah atau peserta pesawat, maka seluruh pesawat luar jangkauan sinyal ini.

Approach On Left Out-of-GS


Indikator sistem ILS sanggup dipakai oleh pilot untuk memilih posisi yg sempurna alasannya yaitu menawarkan Vertikal maupun Horisontal membimbing. Pada Gambar. menggambarkan kedua indikator di tengah, yg berarti bahwa pesawat berada di titik persimpangan saja bisertag (Horizontal) serta Glide Slope.

Pada Gambar. memperlihatkan bahwa pilot harus turun serta memperbaiki arah penerbangan ke kiri untuk Course Aquire yg benar serta meluncur tingkat kemiringan. Kasus pada Gambar. memperlihatkan keperluan untuk naik serta menyesuaikan arah penerbangan ke kanan.

Dengan tumpang tindih 1,4 ° balok yaitu tempat sekitar 1500 ft (457,2 m) lebar pada jarak 10 NM (18,52 km), 150 ft (45,72 m) pada jarak 1 NM (1852 km), serta kurang dari satu kaki (0,3 m) disentuhan bab bawah.

Sensitivitas terperinci Instrumen meningkat  pesawat mendaratkan  ke landasan. Pilot mempunyai untuk melihat indikator dengan perhatian sehingga ia sanggup menjaga tumpang tindih dari kedua Jarum di tengah Indikator.

Approach On Center All


Approach High Right


Approach Low Left



Marker Beacon On Ils

Marker Beacon - Jenis sinyal radio VHF yg dipakai dalam penerbangan, dalam hubungannya dengan Sistem Instrumen Pendaratan (ILS), sarana pilot guna menunjukkan  serta memilih posisi di sepanjang rute ibarat landasan pacu.


Telekomunikasi Union's Internasional (ITU) Pasal 1,107 - Peraturan Radio (RR) Marker Beacon didefinisikan sebagai pemancar Navigasi Radio Penerbangan yg memancarkan vertikal teladan khas untuk menunjukkan informasi posisi pesawat.

Jenis Marker Beacon

Tiga jenis Marker Beacon pada Sistem Instrument Landing (ILS)
Sistem ini menunjukkan indikasi ke pilot
   VISUAL ( Serangkaian terus menerus Lampu berkedip )
          Outer berwarna Biru
          Middle berwarna Amber
          Inner berwarna Putih
   AURAL  ( Serangkaian terus menerus Nada Suara serta Kode Morse ibarat 'STRIP' )

Outer Marker
Penanda Luar - Mengidentifikasi pendekatan akhir, terletak di jalur localizer serta landasan pacu pusat-line, 4-7 mil maritim sebelum Runway Threshold. Terletak sekitar 1 NM (1,85 km) dari titik di mana Glide/Slope memotong ketinggian menengah serta mengirimkan Sinyal Nada 400 Hz pada (3 watt) bertenaga Rendah, 75 MHz Sinyal Pembawa. Antena sangat terarah, serta menunjuk lurus ke atas.

Wilayah sinyal yg valid ialah 2.400 ft (730 m) × 4.200 ft (1.280 m) elips (yg diukur 1.000 ft (300 m) di atas antena.) Ketika pesawat melewati antena outer marker, peserta marker beacon yg mendeteksi sinyal.

Locator Outer Marker
Di Amerika Serikat, Outer Marker sering dikombinasikan dengan Non-Directional Beacon (NDB) mensokan Locator Outer Marker (LOM).  Bantuan Navigasi  digunakan sebagai bab dari Sistem Instrumen Pendaratan (ILS) pendekatan instrumen untuk pesawat. Pesawat sanggup menavigasi eksklusif ke lokasi memakai NDB serta waspada dikala melintas di atas Beacon.

Middle Marker
Penanda Tengah bekerja pada prinsip yg sama sebagai penanda luar. Diposisikan 0,5 hingga 0,8 mil maritim (1 km) sebelum Runway Threshold. Ketika pesawat berada di atas penanda tengah, kuning cahaya penanda tengah peserta mulai berkedip, serta teladan yg berulang dari terdengar Kode Morse ibarat Titik-Garis pada frekuensi 1.300 Hz di Headset.


Peringatan pilot akan CAT (Catagory) pansertagan pendaratan. Titik pendekatan 200 kaki (60 m) di atas permukaan tanah di Glideslope,  Harusnya sudah dimulai pendekatan dilewatkan bila salah satu dari beberapa instruksi visual belum terlihat.

Inner Marker
Penanda Dalam - Terletak di awal (Threshold) dari landasan pacu. Pada sistem pendekatan ILS (Kategori II serta III) yg mempunyai ketinggian keputusan kurang dari 200 kaki (60 m) AGL.


Memicu berkedip cahaya putih pada peserta marker beacon yg sama dipakai untuk penanda luar serta tengah; pun serangkaian audio tone 'titik-titik' pada frekuensi 3.000 Hz di headset.


ILS Kategori

Pilot mengikuti jalan pendekatan ILS yg ditunjukkan oleh LOCALIZER serta turun sepanjang jalan meluncur dengan Keputusan Ketinggian (Decision Height). ketinggian di mana pilot harus mempunyai REFERNSI VISUAL yg memadai untuk Landing (yaitu pendekatan atau pencahayaan runway). Untuk memutuskan apakah akan melanjutkan pendaratan.


Ada tiga kategori peralatan ILS yg mendukung kategori berjulukan sama operasi pendekatan / landing. Informasi di bawah ini didasarkan pada ICAO, FAA, serta EASA.





[  Ground based VHF Marker beacons (75MHz)
[  Instrument Landing System Operational Notes
[  KMA 28 Marker Beacon Receiver
[  MARKER BEACON System
[  MB10 Marker Beacon Receiver Indicator
[  Visual-Aural Radio Range & Associated Marker Beacons